Tanaman Mindi
Tanaman Mindi
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Suku : Meliaceae
Marga : Melia
Jenis : Melia azedarach L.
Mindi seperti dikutip dari ums.ac.id, memiliki banyak cabang, dan mempunyai kulit batang berwarna cokelat tua, dengan tinggi mencapai 4 meter.
Daunnya majemuk, menyirip ganda, tumbuh berseling dengan panjang 20-80 cm. Anak daun bentuknya bulat telur sampai lanset, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal membulat atau tumpul, permukaan atas daun berwarna hijau tua, bagian bawah hijau muda.
Bunganya bunga majemuk dalam malai yang panjangnya 10-20 cm, keluar dari ketiak daun. Daun mahkota berjumlah 5, warnanya ungu pucat, dan berbau harum.
Buahnya buah batu, bulat, berdiameter sekitar 1,5 cm. Jika masak warnanya cokelat kekuningan, dan berbiji satu. Perbanyakan dengan biji. Biji sangat beracun dan biasa digunakan untuk meracuni ikan atau serangga. Daun yang dikeringkan di dalam buku bisa menolak serangga atau kutu.
Mindi, dikutip dari Wikipedia adalah tanaman pohon dari famili Meliaceae. Mindi memiliki nama ilmiah Melia azedarach, Linn.
Mindi juga dikenal sebagai renceh (Sumatera) dan gringging, cakra-cikri (Jawa). Dalam bahasa Inggris, mindi disebut chinaberry atau china tree. Nama lain adalah may rien (Vietnam), ku lian zi (Tiongkok), lilas fleurs (Prancis), dan dalam bahasa Hindi disebut bakain atau drek. Di Amerika Selatan tumbuhan ini umumnya dikenal sebagai paraiso, atau surga, dan di AS disebut lilac india atau cedar putih.
Tumbuhan ini banyak ditanam di daerah tropis maupun subtropis. Di Indonesia, tumbuhan ini banyak ditanam di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Irian Jaya.
Mindi merupakan salah satu jenis pohon cepat tumbuh dari famili Meliaceae. Jenis ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam pembangunan hutan tanaman, khususnya hutan tanaman rakyat, karena sifat multimanfaatnya.
Menurut Balitbanghut tahun 2009, dikutip dari ipb.ac.id, mindi memiliki kayu yang cocok digunakan sebagai kayu alternatif pengganti kayu-kayu komersial. Daun, akar, kulit, bunga, dan daun mindi juga dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan dan pestisida alami.
Mindi memiliki tiga kandungan zat yang bermanfaat yaitu azadirachtin, selanin, dan meliantriol. Selain itu, kemampuan adaptasi mindi yang tinggi memudahkan tanaman ini untuk tumbuh pada berbagai kondisi lingkungan.
Artikel ini telah tayang di satuharapan.com dengan judul "Mindi, Peluruh Kencing dan Antibakteri ", Klik untuk baca: https://www.satuharapan.com/read-detail/read/mindi-peluruh-kencing-dan-antibakteri
Penulis : Dewasasri M Wardani
Comments
Post a Comment