Tanaman Burahol (Kepel)

Burahol


Kingdom         : Plantae

Subkingdom    : Tracheobionta

Superdivisi      : Spermatophyta

Divisi              : Magnoliophyta

Kelas               : Magnoliopsida

Subkelas          : Magnoliidae

Ordo                : Magnoliales

Famili             : Annonaceae

Genus              : Stelechocarpus

Spesies            : Stelechocarpus burahol (Blume) Hook.f. & Thomson


Tanaman kepel atau burahol (Stelechocarpus burahol), flora identitas Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi favorit putri keraton karena simbol kesatuan dan khasiat kecantikannya. Tanaman berkayu ini mulai berbuah pada umur 6–8 tahun dengan buah bulat berdiameter 5–6 cm, berwarna cokelat, dan daun hijau mengkilat. Buah kepel mengandung 10% air dan vitamin C tinggi, berfungsi sebagai antioksidan, deodoran alami, serta mendukung pertumbuhan Bifidobacteria. 

Kepel berbunga pada usia delapan tahun, biasanya September–Oktober, dan buahnya dipanen Maret–April. Meski kaya manfaat, tanaman ini jarang dibudidayakan akibat nilai ekonomis rendah dan siklus berbuah tahunan. Batangnya lurus silindris, berwarna cokelat tua, tinggi hingga 25 m, dan daun berbentuk lancet dengan panjang 12–27 cm. Buahnya tumbuh berkelompok di batang, berwarna cokelat, dan memiliki aroma seperti bunga mawar dan sawo saat matang. 

Buah terdiri dari eksokarpa, mesokarpa, dan endokarpa, dengan daging buah kuning oranye yang manis dan harum. Bijinya berbentuk menjorong, berukuran besar, dan keras untuk melindungi embrio. Bunganya berumah satu, dengan bunga jantan berdiameter 1 cm di batang bagian atas dan bunga betina 3 cm di pangkal batang. Penelitian lebih lanjut diharapkan mendorong konservasi dan budidaya tanaman ini.


Comments

Popular posts from this blog

Tanaman Leda

Tanaman Mangga