Tanaman Meranti Merah
Meranti Merah
Kerajaan : Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo
: Malvales
Famili
: Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Spesies : Shorea leprosula
Meranti merah (Shorea leprosula) adalah pohon besar yang dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 70 meter. Batangnya bulat dan memiliki kulit luar yang merekah atau bersisik serta mengeluarkan damar. Kulit batangnya tebal, berurat-urat, dan berwarna merah atau kemerah-merahan, memberikan ciri khas yang mudah dikenali. Kayu teras meranti merah bervariasi warnanya, mulai dari hampir putih hingga merah tua kecokelatan, sementara kayu gubalnya berwarna putih kotor, kekuningan, atau coklat muda. Daunnya memanjang, berwarna coklat kemerahan, dengan permukaan yang kering, licin, dan kasap, serta memiliki 9–14 pasang urat daun sekunder yang jelas terlihat.
Meranti merah tumbuh baik di berbagai jenis tanah, kecuali tanah liat berat, dan dapat beradaptasi dengan baik pada ketinggian 0–800 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini juga mampu bertahan di iklim A-D dan tidak memerlukan tempat tumbuh yang khusus. Meranti merah berbunga dan berbuah sepanjang tahun, dengan buah yang matang antara bulan Mei hingga Desember. Pohon ini memiliki ketahanan yang sangat baik dengan nilai berat jenis (BJ) antara 0,30–0,86, dan kayunya termasuk dalam kelas awet serta kuat di kelas III-IV, menjadikannya sumber daya yang berharga untuk berbagai keperluan.
Kayu meranti merah banyak dimanfaatkan dalam industri, terutama untuk bahan pembuatan vinir, kayu lapis, perabot rumah tangga, bahan bangunan, alat musik, dan peti pengepak. Beberapa jenis pohon yang termasuk dalam kelompok meranti merah ini adalah Shorea leprosula, Shorea acuminata, Shorea compressa, dan Shorea gysbertsiana. Pemanfaatan kayu meranti merah sangat luas, menjadikannya salah satu komoditas penting dalam industri kehutanan dan perkayuan, terutama di daerah tropis seperti Indonesia.
Comments
Post a Comment